Unsur- Unsur Golongan IIIA Terdiri Dari:
BORON ( B )
Boron terletak diperbatasan antara logam dan nonlogam dalam system periodik. Dari unsur- unsur yang ada dalam golongan IIIA, boron merupakan unsur non logam sedangkan unsur lainnya adalah logam ( Ganesh dan stuppy,
2007).
ALUMINIUM ( Al )
Aluminium merupakan logam yang keras, meskipun sangat elektro positif, tahan terhadap korosi disebabkan karena aluminium mempunyai lapisan oksida yang sangat kuat. Lapisan oksida yang tebal, dilapiskan secara elektrolisis pada Al yang disebut proses ” anodisasi ” ( Cotton dan wilkinson, 1989 ).
GALLIUM ( Ga )
Gallium , Ga, di antara logam yang ada galium memiliki perbedaan titik leleh dan titik didih terbesar. Karena galium meleleh sedikit di atas suhu kamar, rentang suhu keberadaan cairan galium sangat lebar dan galium digunakan dalam termometer suhu tinggi. Dalam tahun-tahun terakhir ini, galium digunakan untuk produksi senyawa semikonduktor galium arsenida, GaAs dan galium fosfida,
GaP.
INDIUM (In)
Indium adalah logam lunak dan juga memiliki titik leleh rendah. Indium digunakan sebagai bahan baku pembuatan senyawa semikonduktor InP, InAs, dsb. Indium memiliki dua keadaan stabil, In (I) atau In (III), dan senyawa In (II) dianggap senyawa valensi campuran indium monovalen dan trivalen.
THALLIUM ( TI )
Talium juga memiliki dua valensi Tl(I) dan Tl(III), dan Tl(II) adalah juga senyawa valensi campuran Tl monovalen dan trivalen. Karena unsur ini sangat beracun logam dan senyawa ini harus ditangani dengan sangat hati-hati. Karena senyawa ini adalah reduktor lemah dibandingkan Na(C5H5), talium siklopentadiena, Tl(C5H5), kadang digunakan untuk preparasi senyawa siklopentadienil, dan merupakan reagen yang bermanfaat dalam kimia organologam.
GALLIUM,INDIUM,THALLIUM ( Ga ), ( In ), ( Tl ).
Diperoleh dengan cara elektrolisis larutan garam- garamnya dalam air; Ga, In bersifat lunak, putih, dan merupakan logam yang cukup reaktif, mudah larut dalam asam. Sedangkan Tl larut secara lambat dalam H2SO4 atau HCl (Cotton dan wilkinson, 1989 ).
Konfigurasi unsur-unsur golongan IIIA adalah :
symbol electron configuration
boron B = [He]2s22p1
aluminium Al = [Ne]3s23p1
gallium Ga = [Ar]3d104s2 4p1
indium In = [Kr]4d105s2 5p1
thallium Tl = [Xe]4f14 5d106s2 6p1
Sifat-sifat Fisik Golongan IIIA
1. Jari-jari atom dan ionik
Perbandingan jari-jari atom dan ionik dari unsur-unsur golongan IIIA bersesuaian dengan unsure-unsur golongan II. Hal ini disebabkan oleh kenaikan muatan inti ketika berpindah satu unsure golongan II ke golongan IIIA dalam satu periode. Dari kiri ke kanan dalam satu periode, muatan inti magnet mengalami kenaikan tetapi elektronnya bertambah pada kulit yang sama ( Ganesh dan stuppy, 2007).
2. Melting Point/K
Dalam satu golongan IIIA, titik didih dan titik leleh menurun dari atas kebawah, penurunan titik leleh tidak setetap penurunan dalam titik didih ( Ganesh dan stuppy,
2007).
3. Energi ionisasi
Energi ionisasi akan mengalami kenaikan (energi ionisasi tingkat I< energi
ionisasi tingkat II< energi ionisasi tingkat III) jumlah dari ketiga energi ionisasi dari unsure-unsur ini sangat tinggi. Sehingga Boron tidak mempunyai kecenderungan
membentuk ikatan ion dan selalu berada dalam bentuk ikatan kovalen. Unsur-unsur
selain Boron umumnya membentuk senyawa kovalen kecuali pada saat berada dalam
larutan ( Ganesh dan stuppy, 2007).
4. Tingkat oksidasi
Atom pada unsur -unsur ini mempunyai tiga electron valensi, 2 di subkulit s dan 1
di sub kulit p.Sehingga semua unsur mempunyai tingkat oksidasi 3. Secara umum
tingkat oksidasi yang ditemukan pada unsur-unsur golongan III adalah +3 dan +1.
kestabilan tingkat oksidasi +1 berurutan yaitu dari Ga<In<Tl. Kecuali boron dan aluminium, unsure-unsur yang lain menunjukkan tingkat oksidasi +1. Tingkat oksidasi +1 makin stabil dari B ke Tl ( Ganesh dan stuppy, 2007).
0 komentar:
Posting Komentar