Minggu, 07 Oktober 2012

manfaat kulit pisang

Pisang adalah tanaman yang banyak kegunaannya, mulai dari buah, batang , daun sampai pada bonggolnya. Tanaman pisang termasuk tanaman besar, berdaun besar memanjang dari berasal dari suku Musaceae. Klasifikasi tanaman pisang adalah sbb;
Kerajaan    : Plantae
Divisi        : Magnoliophyta
Kelas        : Liliopsida
Ordo        : Zingiberales
Famili        : Musaceae
Genus        : Musa
Spesies:
M. acuminata
M. balbisiana
M. xparadisiaca (invalid)
M. sapientum (invalid)
Dari beberapa jenis pisang (musa acuminata, M. Balbisiana dan M. Xparadisiaca dapat menghasilkan buah yang dapat dikonsumsi). Buah pisang tersusun dalam dalam rangkain tandan dengan tiap tandan dalam satu kelompok bersusun seperti jari atau lebih populer dengan sebutan sisir. Buah pisang jika belum masak terlihat kulitnya berwarna hijau tua. Bila buah pisang masak, warna kulit akan berubah menjadi kuning, walau ada beberapa jenis pisang yang bila masak warna kulit tetap berwarna hijau atau jingga, merah, ungu dan hitam. Sebutan untuk tanaman pisang juga diberikan untuk tanaman pisang yang tidak menghasilkan buah, seperti pisang abaka, pisang kipas dan pisang hias. Tumbuhan pisang sangat menyukai sekali pada iklim tropis panas dan lembab terlebih di dataran rendah. Tanaman Pisang ditemui banyak tumbuh di kawasan asian tenggara, malaysia, indonesia termasuk papua, australia tropika, afrika tropis.Pisang dapat berbuah sepanjang tahun pada daerah dengan hujan merata sepanjang tahun.
Pisang dapat dikonsumsi dalam bentuk buah segar ataupun dalam bentuk olahan. Buah pisang segar biasanya disantap selesai makan sebagai pencuci mulut seperti; pisang ambon, raja sereh, susu, seribu, raja bener, mas, sedangkan pisang yang dimakan dalam bentuk olahan (dibut kolak atau digoreng) antara lain; pisang siem, uli, kepok, tanduk, kapas dll.
Kandungan gizi pisang sangat baik bagi kesehatan manusia bila dikonsumsi, dengan energi cukup tinggi sekitar 136 kalori untuk setiap 100gr yang berasal dari karbohidrat dibandingkan dengan buah segar lainnya seperti buah apel (100gr mengandung 54 kalori). Pisang kaya akan mineral seperti, kalium, magnesium, fospor, zat besi dan kalsium. Selain itu pisang mengandung vitamin C, B komplek, B6 dan serotonin yang membantu sebagai neurotransmitter dalam memperlancar fungsi kerja dari otak manusia. Karbohidrat buah pisang agak sedikit lambat dalam mentransfer energi untuk tubuh, bila dibandingkan dengan gula pasir dan sirop, tetapi lebih cepat ketimbang dengan nasi, biskuit atau roti. Sedangkan energi yang dikandung dalam pisang adalah energi instan yang dapat diserap oleh tubuh dalam waktu yang singkat. Dengan demikian pisang sangat efektif dalam menyediakan kebutuhan sewaktu-waktu kalori dalam tubuh. Jadi kandungan karbohidrat dari buah pisang sebagai cadangan tenaga yang sangat baik digunakan dan cengan cepat dapat diserap oleh tubuh. Kandungan gula yang ada pada buah pisang terdiri dari fruktosa yang mempunyai indek glikemik lebih rendah dari glukosa, dengan demikian baik sebagai cadangan tenaga karena agak sedikit lambat dimetabolisme. Buah pisang adalah salah satu pilihan terbaik untuk sebagai penyedia tenaga diwaktu tubuh sedang istirahat diwaktu otak membutuhkan tenaga yang cepat tesedia untuk aktivitas lainnya.
Daun pisang sangat berguna untuk pakan ternak dan juga digunakan sebagai pembungkus nasi ataupun makanan.Makanan yang dibungkus oleh daun pisang mempunyai aroma alami dan menambah cita rasa yang khas. Sedangkan batang pisang (gedebong) banyak dimanfaatkan orang untuk dibuat tali pengikat. Batang pisang yang bertekstur berlipat-lipat, lalu dipisahkan lembar batangnya. Kemudian lembaran batang pisang dipotong-potong memanjang membentuk tali lalu dijemur hingga kering. Selain batang pisang dibuat tali, juga bisa digunakan sebagai pakan ternak ataupun untuk wadah hiasan janur.
Sepintas bonggol pisang seperti bahan yang tak berguna, tetapi temuan kreatif masyarakat di pedesaan, bonggol pisang bisa dijadikan makanan ringan teman dikala minum kopi ataupun teh hangat. Kripik bonggol pisang itulah sering kita temui dalam jajanan ringan. Bonggol pisang yang diolah sedemikian rupa dan dikema,s menjadikan bahan limbah bonggol pisang menjadi bernilai ekonomi. Cara pembuatan keripik bonggol pisang tidaklah sulit, hanya dibutuhkan sedikit ketelatenan saja. Pertama kita kupas kulit luar bonggol pisang lalu cuci hingga bersih. Berikutnya bonggol diiris tipis-tipis kemudian direndam dalam larutan natrium bisulfit sebanyak  1%, selama 2-3 menit. (1 gr natrium bisulfit dilarutkan dalam 1 ltr air). Setelah itu, bonggol pisang angkat dan tiriskan. Siapkan bumbu-bumbu, seperti bawang putih, bawang merah, garam, gula pasir, air dan ditambah sedikit bahan penyedap lalu kita haluskan. Rendam irisan bonggol pisang yang telah ditiriskan selama 5-10 menti kedalam wadah yang berisi bumbu yang telah dihaluskan, hingga meresap. Selanjutnya siapkan minyak goreng dalam penggorengan dalam keadaan panas, lalu goreng hingga berwarna kecoklatan, angkat dan tiriskan. Setelah keripik dingin, masukkan kedalam toples atau kemasan kantung plastik, keripik siap dikonsumsi atau dipasarkan sebagai bahan makanan ringan.
Secara umum orang makan buah pisang kulitnya akan dibuan begitu saja. Terlebih membuang kulit pisang disembarang tempat, terkadang mengakibatkan kecelakaan pada orang lain yang menginjaknya. Seringkali kulit pisang dianggap sebagai barang tak berharga alias sampah. Ternyata dibalik anggapan itu, kulit pisang memiliki kandungan vitamin C, B, Kalsium, Protein dan juga Lemak yang cukup baik. Selain itu kulit pisang menyimpan tegangan tenaga listrik. Kandungan tenaga listrik yang ada pada kulit pisang bisa dimanfaatkan untuk menggantikan tenaga batu batterai. Cara mengolah kulit pisang hingga menjadi tenaga batu batterai sbb;
-    Kulit pisang dan buah jeruk dihaluskan serta ditambahkan dengan air secukupnya.
-    Kemudian buat sel elektrokimia dengan cara mengambil gelas kimia.
-    Masukkan larutan kulit pisang dan jeruk kedalam gelas kimia.
-    Buat elektroda-elektroda yang terbuat dari bahan Cu dan Zn.
-    Bahan tembaga dan bahan seng dihubungkan dengan kabel, lalu tutup dengan kayu gabus.
Ukuran satu sel sama dengan satu wadah atau satu gelas kimia yang berisi 2 elektroda dan 1 tutup. Berikutnya ukur V dan I nya, V = Voltase, dan I = Amper. Kemudian dibentuk atau disambungkan kabel dengan benda percobaan. Untuk percobaan yang paling mudah yaitu dengan menghubungkan jam digital atau alat hitung kalkulator dengan batterai yang kulit pisang. Dengan memanfaatkan kulit pisang yang dijadikan tenaga listrik/batterai, akan membantu dalam mengurangi limbah/sampah kulit pisang.
Diketahui bahwa bagian dalam kulit pisang mengadung potassium (merupakan bahan penting dalam pembuatan semir sepatu). Dan kulit pisang masih terdapat vitamin C, B komplek dan B6. Dengan menggosok-gosokkan bagian dalam kulit pisang pada permukaan kulit sepatu, kandungan minyak yang ada pada kulit pisang akan melembutkan serta membuat awet sepatu kita. Setelah sepatu yang digosok dengan kulit pisang, bersihkan sisa buah yang menempel pada kulit sepatu dengan bahan kain yang halus. Kulit pisang sangat baik untuk digunakan sebagai semir sepatu, dengan demikian kita bisa menghemat biaya pengeluaran semir sepatu.

0 komentar:

Posting Komentar