Kerajaan : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Zingiberales
Famili : Musaceae
Genus : Musa
Spesies:
M. acuminata
M. balbisiana
M. xparadisiaca (invalid)
M. sapientum (invalid)
M. acuminata
M. balbisiana
M. xparadisiaca (invalid)
M. sapientum (invalid)
Dari beberapa jenis pisang (musa
acuminata, M. Balbisiana dan M. Xparadisiaca dapat menghasilkan buah
yang dapat dikonsumsi). Buah pisang tersusun dalam dalam rangkain tandan
dengan tiap tandan dalam satu kelompok bersusun seperti jari atau lebih
populer dengan sebutan sisir. Buah pisang jika belum masak terlihat
kulitnya berwarna hijau tua. Bila buah pisang masak, warna kulit akan
berubah menjadi kuning, walau ada beberapa jenis pisang yang bila masak
warna kulit tetap berwarna hijau atau jingga, merah, ungu dan hitam.
Sebutan untuk tanaman pisang juga diberikan untuk tanaman pisang yang
tidak menghasilkan buah, seperti pisang abaka, pisang kipas dan pisang
hias. Tumbuhan pisang sangat menyukai sekali pada iklim tropis panas dan
lembab terlebih di dataran rendah. Tanaman Pisang ditemui banyak tumbuh
di kawasan asian tenggara, malaysia, indonesia termasuk papua,
australia tropika, afrika tropis.Pisang dapat berbuah sepanjang tahun
pada daerah dengan hujan merata sepanjang tahun.
Pisang dapat dikonsumsi dalam bentuk
buah segar ataupun dalam bentuk olahan. Buah pisang segar biasanya
disantap selesai makan sebagai pencuci mulut seperti; pisang ambon, raja
sereh, susu, seribu, raja bener, mas, sedangkan pisang yang dimakan
dalam bentuk olahan (dibut kolak atau digoreng) antara lain; pisang
siem, uli, kepok, tanduk, kapas dll.
Kandungan gizi pisang sangat baik bagi kesehatan manusia bila dikonsumsi, dengan energi cukup tinggi sekitar 136 kalori untuk setiap 100gr yang berasal dari karbohidrat dibandingkan dengan buah segar lainnya seperti buah apel (100gr mengandung 54 kalori). Pisang kaya akan mineral seperti, kalium, magnesium, fospor, zat besi dan kalsium. Selain itu pisang mengandung vitamin C, B komplek, B6 dan serotonin yang membantu sebagai neurotransmitter dalam memperlancar fungsi kerja dari otak manusia. Karbohidrat buah pisang agak sedikit lambat dalam mentransfer energi untuk tubuh, bila dibandingkan dengan gula pasir dan sirop, tetapi lebih cepat ketimbang dengan nasi, biskuit atau roti. Sedangkan energi yang dikandung dalam pisang adalah energi instan yang dapat diserap oleh tubuh dalam waktu yang singkat. Dengan demikian pisang sangat efektif dalam menyediakan kebutuhan sewaktu-waktu kalori dalam tubuh. Jadi kandungan karbohidrat dari buah pisang sebagai cadangan tenaga yang sangat baik digunakan dan cengan cepat dapat diserap oleh tubuh. Kandungan gula yang ada pada buah pisang terdiri dari fruktosa yang mempunyai indek glikemik lebih rendah dari glukosa, dengan demikian baik sebagai cadangan tenaga karena agak sedikit lambat dimetabolisme. Buah pisang adalah salah satu pilihan terbaik untuk sebagai penyedia tenaga diwaktu tubuh sedang istirahat diwaktu otak membutuhkan tenaga yang cepat tesedia untuk aktivitas lainnya.
Kandungan gizi pisang sangat baik bagi kesehatan manusia bila dikonsumsi, dengan energi cukup tinggi sekitar 136 kalori untuk setiap 100gr yang berasal dari karbohidrat dibandingkan dengan buah segar lainnya seperti buah apel (100gr mengandung 54 kalori). Pisang kaya akan mineral seperti, kalium, magnesium, fospor, zat besi dan kalsium. Selain itu pisang mengandung vitamin C, B komplek, B6 dan serotonin yang membantu sebagai neurotransmitter dalam memperlancar fungsi kerja dari otak manusia. Karbohidrat buah pisang agak sedikit lambat dalam mentransfer energi untuk tubuh, bila dibandingkan dengan gula pasir dan sirop, tetapi lebih cepat ketimbang dengan nasi, biskuit atau roti. Sedangkan energi yang dikandung dalam pisang adalah energi instan yang dapat diserap oleh tubuh dalam waktu yang singkat. Dengan demikian pisang sangat efektif dalam menyediakan kebutuhan sewaktu-waktu kalori dalam tubuh. Jadi kandungan karbohidrat dari buah pisang sebagai cadangan tenaga yang sangat baik digunakan dan cengan cepat dapat diserap oleh tubuh. Kandungan gula yang ada pada buah pisang terdiri dari fruktosa yang mempunyai indek glikemik lebih rendah dari glukosa, dengan demikian baik sebagai cadangan tenaga karena agak sedikit lambat dimetabolisme. Buah pisang adalah salah satu pilihan terbaik untuk sebagai penyedia tenaga diwaktu tubuh sedang istirahat diwaktu otak membutuhkan tenaga yang cepat tesedia untuk aktivitas lainnya.
Daun pisang sangat berguna untuk pakan
ternak dan juga digunakan sebagai pembungkus nasi ataupun
makanan.Makanan yang dibungkus oleh daun pisang mempunyai aroma alami
dan menambah cita rasa yang khas. Sedangkan batang pisang (gedebong)
banyak dimanfaatkan orang untuk dibuat tali pengikat. Batang pisang yang
bertekstur berlipat-lipat, lalu dipisahkan lembar batangnya. Kemudian
lembaran batang pisang dipotong-potong memanjang membentuk tali lalu
dijemur hingga kering. Selain batang pisang dibuat tali, juga bisa
digunakan sebagai pakan ternak ataupun untuk wadah hiasan janur.
Sepintas bonggol pisang seperti bahan
yang tak berguna, tetapi temuan kreatif masyarakat di pedesaan, bonggol
pisang bisa dijadikan makanan ringan teman dikala minum kopi ataupun teh
hangat. Kripik bonggol pisang itulah sering kita temui dalam jajanan
ringan. Bonggol pisang yang diolah sedemikian rupa dan dikema,s
menjadikan bahan limbah bonggol pisang menjadi bernilai ekonomi. Cara
pembuatan keripik bonggol pisang tidaklah sulit, hanya dibutuhkan
sedikit ketelatenan saja. Pertama kita kupas kulit luar bonggol pisang
lalu cuci hingga bersih. Berikutnya bonggol diiris tipis-tipis kemudian
direndam dalam larutan natrium bisulfit sebanyak 1%, selama 2-3 menit.
(1 gr natrium bisulfit dilarutkan dalam 1 ltr air). Setelah itu, bonggol
pisang angkat dan tiriskan. Siapkan bumbu-bumbu, seperti bawang putih,
bawang merah, garam, gula pasir, air dan ditambah sedikit bahan penyedap
lalu kita haluskan. Rendam irisan bonggol pisang yang telah ditiriskan
selama 5-10 menti kedalam wadah yang berisi bumbu yang telah dihaluskan,
hingga meresap. Selanjutnya siapkan minyak goreng dalam penggorengan
dalam keadaan panas, lalu goreng hingga berwarna kecoklatan, angkat dan
tiriskan. Setelah keripik dingin, masukkan kedalam toples atau kemasan
kantung plastik, keripik siap dikonsumsi atau dipasarkan sebagai bahan
makanan ringan.
Secara umum orang makan buah pisang
kulitnya akan dibuan begitu saja. Terlebih membuang kulit pisang
disembarang tempat, terkadang mengakibatkan kecelakaan pada orang lain
yang menginjaknya. Seringkali kulit pisang dianggap sebagai barang tak
berharga alias sampah. Ternyata dibalik anggapan itu, kulit pisang
memiliki kandungan vitamin C, B, Kalsium, Protein dan juga Lemak yang
cukup baik. Selain itu kulit pisang menyimpan tegangan tenaga listrik.
Kandungan tenaga listrik yang ada pada kulit pisang bisa dimanfaatkan
untuk menggantikan tenaga batu batterai. Cara mengolah kulit pisang
hingga menjadi tenaga batu batterai sbb;
- Kulit pisang dan buah jeruk dihaluskan serta ditambahkan dengan air secukupnya.
- Kemudian buat sel elektrokimia dengan cara mengambil gelas kimia.
- Masukkan larutan kulit pisang dan jeruk kedalam gelas kimia.
- Buat elektroda-elektroda yang terbuat dari bahan Cu dan Zn.
- Bahan tembaga dan bahan seng dihubungkan dengan kabel, lalu tutup dengan kayu gabus.
- Kulit pisang dan buah jeruk dihaluskan serta ditambahkan dengan air secukupnya.
- Kemudian buat sel elektrokimia dengan cara mengambil gelas kimia.
- Masukkan larutan kulit pisang dan jeruk kedalam gelas kimia.
- Buat elektroda-elektroda yang terbuat dari bahan Cu dan Zn.
- Bahan tembaga dan bahan seng dihubungkan dengan kabel, lalu tutup dengan kayu gabus.
Ukuran satu sel sama dengan satu wadah
atau satu gelas kimia yang berisi 2 elektroda dan 1 tutup. Berikutnya
ukur V dan I nya, V = Voltase, dan I = Amper. Kemudian dibentuk atau
disambungkan kabel dengan benda percobaan. Untuk percobaan yang paling
mudah yaitu dengan menghubungkan jam digital atau alat hitung kalkulator
dengan batterai yang kulit pisang. Dengan memanfaatkan kulit pisang
yang dijadikan tenaga listrik/batterai, akan membantu dalam mengurangi
limbah/sampah kulit pisang.
Diketahui bahwa bagian dalam kulit
pisang mengadung potassium (merupakan bahan penting dalam pembuatan
semir sepatu). Dan kulit pisang masih terdapat vitamin C, B komplek dan
B6. Dengan menggosok-gosokkan bagian dalam kulit pisang pada permukaan
kulit sepatu, kandungan minyak yang ada pada kulit pisang akan
melembutkan serta membuat awet sepatu kita. Setelah sepatu yang digosok
dengan kulit pisang, bersihkan sisa buah yang menempel pada kulit sepatu
dengan bahan kain yang halus. Kulit pisang sangat baik untuk digunakan
sebagai semir sepatu, dengan demikian kita bisa menghemat biaya
pengeluaran semir sepatu.
0 komentar:
Posting Komentar